"Jika prediksi kami benar dan ada stimulus berupa dua kali pemangkasan suku bunga lagi, lalu pemerintah kembali beroperasi, maka ekonomi dan pasar saham akan tumbuh kembali," kata Ghabour.
Adapun secara historis, kuartal IV dikenal sebagai periode terkuat bagi S&P 500, dengan rata-rata kenaikan sekitar 2,9 persen berdasarkan data LSEG sejak 1928. Global Macro Strategist Carson Group, Sonu Varghese, menyebut kombinasi sentimen faktor musiman, pemangkasan suku bunga, dan momentum kuat pasar masih dapat menjadi sentimen penguatan.
“Kami masih overweight pada saham dan terus mempertahankan posisi itu,” kata dia.
(kunthi fahmar sandy)