sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produsen Ban Michellin (MASA) Buru Restu Go Private Hari Ini

Market news editor Fiki Ariyanti
11/11/2024 07:07 WIB
PT Multristrada Arah Sarana Tbk (MASA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (11/11/2024).
Produsen Ban Michellin (MASA) Buru Restu Go Private Hari Ini (foto mnc media)
Produsen Ban Michellin (MASA) Buru Restu Go Private Hari Ini (foto mnc media)

IDXChannel - PT Multristrada Arah Sarana Tbk (MASA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (11/11/2024).

Produsen ban merek Michellin itu ingin meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana perseroan menjadi perusahaan tertutup (go private).

Dari Pengumuman Pemanggilan RUPSLB, rapat tersebut dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 WIB secara daring dan luring di Hotel Kristal, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Ada tiga mata acara RUPSLB. Pertama, persetujuan atas rencana perubahan status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. 

Mata acara kedua, persetujuan atas rencana perubahan kegiatan usaha perseroan, berupa penambahan kegiatan usaha baru berdasarkan KLBI 2020.

Serta agenda ketiga, persetujuan atas perubahan susunan direksi perseroan. 

Sebelumnya, Direktur Multistrada, Ritesh mengungkapkan, perseroan berencana melakukan penghapusan pencatatan saham secara sukarela alias voluntary delisting dari BEI. 

Ritesh mengatakan, alasan go private karena MASA kini tergabung dalam Grup Michelin, produsen ban terkemuka asal Prancis. Dengan demikian, MASA masuk dalam rantai pasok di industri bank global yang sangat kompetitif.

Untuk tetap kompetitif, kata dia, salah satu kunci strategi bisnis yang ditawarkan oleh pemegang saham pengendali yakni menciptakan integrasi internal yang memungkinkan penggunaan bersama sumber daya di antara berbagai bagian operasinya di seluruh dunia. 

Menurut Ritesh, integrasi tersebut penting untuk memanfaatkan skala ekonomi yang dihasilkan dari grup Michelin. Dengan begitu, perseroan bisa bereaksi dengan cepat dan menanggapi berbagai perubahan di industri ban.

"Perubahan status perseroan menjadi perusahaan tertutup akan memberikan perseroan fleksibilitas yang lebih untuk mencapai integrasi tersebut," ujar Ritesh.

Dari data RTI Business, saham MASA masih disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan dikunci sejak perdagangan 26 Juli 2024 karena rencana melakukan voluntary delisting dan go private. 

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement