Feronikel merupakan bahan baku utama pembuatan baja nirkarat atau stainless steel dan mixed hydroxide precipitate (MHP) serta produk turunannya seperti, nikel sulfat dan kobalt sulfat, yang merupakan bahan baku utama pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik.
“Fokus kami saat ini yakni menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dari hulu hingga hilir,” imbuh Roy.
Saat ini, Trimegah Bangun Persada mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
(DES)