Dampak program juga mulai terlihat pada inflasi. Indikator CPI Indonesia Oktober 2025 naik 2,86 persen yoy, tertinggi sejak April 2024. Harga pangan naik 6,6 persen yoy, dipicu kenaikan harga telur dan ayam pedaging yang masing-masing menyumbang 0,09 persen dan 0,12 persen terhadap inflasi.
Lonjakan ini berkaitan dengan percepatan distribusi MBG yang mendorong permintaan bahan baku.
Untuk menjaga pasokan, Danantara menyiapkan anggaran Rp20 triliun bagi peternak broiler dan layer. Kementerian Pertanian memperkirakan program MBG akan membutuhkan sekitar 700.000 ton telur dan 1,1 juta ton ayam pedaging.
Tambahan permintaan ayam tersebut setara sekitar 45 persen konsumsi nasional saat ini, sehingga tanpa penyesuaian produksi, potensi kekurangan pasokan bisa terjadi. Kondisi ini datang pada saat suplai hulu ketat. Kuota impor grandparent stock (GPS) 2024–2025 sekitar 19 persen di bawah rata-rata 2019-2023.
Regulasi baru juga membuat industri lebih disiplin, Permentan No.10/2024 mewajibkan peternakan berkapasitas 60.000 ekor untuk memiliki rumah potong dan fasilitas cold storage.