Selain itu, ketidakpastian makro dan risiko eksekusi fiskal 2026 dapat menekan rupiah. Dengan porsi MBG sekitar 9 persen dari APBN 2026, misalokasi atau kebocoran berisiko menggerus efektivitas belanja dan menurunkan kredibilitas fiskal.
Meski demikian, UOB Kay Hian menilai momentum pemulihan jangka pendek masih solid. Tantangannya kini terletak pada memastikan eksekusi fiskal yang bersih dan efisien demi menjaga daya beli serta stabilitas harga di tahun mendatang. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.