“Untuk mid term dan long term, saham BBTN ini memiliki potensi kenaikan yang lebih besar dibandingkan bank lain. Apalagi prospek BBTN pada tahun depan masih tumbuh positif.,” tutur Tirta.
Sementara itu, berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 132,31 juta HMETD telah di-exercise menjadi saham BBTN pada Selasa (3/1/2023). Hal ini menambah jumlah HMETD yang telah di-exercise sejak 28 Desember 2022 bertambah menjadi 2,55 miliar unit atau 74,17 persen dari dari total HMETD berkode BBTN-R yang berjumlah 3,44 miliar unit.
Setiap HMETD ditebus menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.200 sehingga modal baru yang telah masuk ke BBTN menjadi Rp3,06 triliun. Target dana rights issue ini adalah Rp4,13 triliun.
Masa pelaksanaan HMETD BBTN berlangsung sejak 28 Desember 2022 dan berakhir 5 Januari 2023. Masih ada dua hari perdagangan bursa untuk melaksanakan HMETD BBTN-R. Setelah tanggal 5 Januari, maka HMETD tersebut akan hangus, tidak bisa diperdagangkan dan tidak bisa ditebus menjadi saham baru. (TSA)