"Sebagai hasilnya, kami dapat mempertahankan market share di 28-29 persen, tentunya dengan kepercayaan customer kami," katanya.
Selain itu, anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) itu yakin pasar alat berat, terutama yang ekskavator dengan bobot di atas 6 ton akan membaik dalam beberapa waktu ke depan. Dia mengungkapkan, UNTR telah mendapat pesanan dari para pelanggan dari sektor batu bara, nikel, dan agrobisnis.
Terpisah, Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman mengatakan, penjualan alat berat Komatsu pada tujuh bulan pertama 2024 mencapai 2.515 unit, turun 29 persen secara tahunan. Namun, baru-baru ini UNTR merevisi target penjualan hingga akhir tahun bisa mencapai 4.500 unit meski masih turun dibandingkan 2023 yang menembus 5.270 unit.
Arief menyebut, target manajemen itu di atas ekspektasi para analis. Dia pun merevisi proyeksi pendapatan UNTR tahun ini lebih tinggi 1 persen menjadi Rp128 triliun dengan dengan laba bersih naik 2-3 persen menjadi Rp18 triliun.
"Berdasarkan forecast laba terbaru, kami sedikit menaikkan target harga UNTR menjadi Rp32.000 dari sebelumnya Rp30.500," katanya.