sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek Emiten Alat Berat di Tengah Persaingan dari China

Market news editor Rahmat Fiansyah
27/09/2024 14:45 WIB
Alat berat menjadi salah satu sektor industri di Indonesia yang terkena gempuran dari produsen China.
Alat berat menjadi salah satu sektor industri di Indonesia yang terkena gempuran dari produsen China. (Foto: Dok. Sany)
Alat berat menjadi salah satu sektor industri di Indonesia yang terkena gempuran dari produsen China. (Foto: Dok. Sany)

Sementara produsen alat berat asal China, Sany lewat PT Sany Perkasa kini masuk dalam tiga besar pemain alat berat di Indonesia. Jika pada 2014, penjualan ekskavator Sany di bawah 100 unit, pada 2023 menembus 3.674 unit.

Produk ekskavator besar Sany diminati tak hanya oleh perusahaan China yang beroperasi di Tanah Air, melainkan pemain tambang raksasa lama seperti Borneo Indobara (Sinarmas) dan Antang Gunung Meratus (Indo Tambangraya Megah).

Di mata pelanggan, Sany tak hanya menghadirkan produk dengan harga terjangkau, melainkan juga berkualitas dengan pengujian lebih dari belasan ribu jam. Hal inilah yang menjadi kunci Sany mampu mendobrak pasar industri alat berat. Keseriusan Sany menggarap pasar Indonesia terlihat sejak 2021 meski sudah masuk pasar lokal sejak 2008.

Gebrakan Sany bukan isapan jempol. Pada Juni 2024, perusahaan Jhonlin Group memesan hingga 2.000 unit ekskavator Sany, yang merupakan pemesanan terbesar di dunia. Alat berat tersebut rencananya digunakan untuk perkebunan milik perusahaan Samsudin Andi Arsyad atau yang dikenal dengan nama Haji Isam.

Juru Bicara Sany mengatakan, perusahaan juga menghadirkan ekskavator di berbagai sektor, termasuk konstruksi. Dia menyebut, Sany hampir terlibat di semua proyek raksasa di Indonesia, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement