"Kami tidak memperkirakan penurunan besar, tetapi dengan ketidakpastian kebijakan The Fed, potensi inflasi yang lebih tinggi (misalnya tarif impor), dan perlambatan ekonomi, harga emas mungkin akan turun ke level terendah November di USD2.537 per ons," ujar mereka.
Namun, beberapa analis menilai emas berada dalam tarik-menarik antara kebijakan moneter The Fed dan ketidakpastian geopolitik.
Harga emas berhasil bertahan di level kritis pada Jumat setelah Kongres AS gagal meloloskan anggaran sebelum liburan, yang memicu ancaman penutupan sebagian pemerintah.
"Ancaman penutupan pemerintah menunjukkan betapa tingginya ketidakpastian geopolitik saat ini," tutur Associate Portfolio Manager Gabelli Gold Fund (GOLDX)., Chris Mancini.
"Hal ini akan terus mendukung emas sebagai aset safe haven."
Managing Partner di Sprott Inc., Ryan McIntyre, menambahkan, meskipun volatilitas jangka pendek tetap ada, ketidakpastian geopolitik dan pasar keuangan akan terus mendukung permintaan emas dalam jangka panjang.