Permintaan batu bara diperkirakan meningkat menjelang musim dingin tahun ini dan awal 2026 seiring kebutuhan restock industri.
“Seasonality permintaan batu bara menjadi katalis tambahan bagi kinerja semester II,” tulis laporan riset tersebut.
MBSS juga memiliki kontrak jangka panjang dengan Adaro Grup yang telah berjalan lebih dari 12 tahun. Kontrak pengangkutan batu bara ini menyumbang sekitar 60 persen dari total pendapatan perseroan.
Dari sisi investasi, MBSS mengalokasikan belanja modal Rp480 miliar hingga Rp650 miliar pada 2025 untuk pembelian 8–10 set kapal baru. Dana tersebut berasal dari kas internal dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp2,25 triliun pada semester I-2025.
Analis menilai valuasi saham MBSS masih atraktif, dengan estimasi price to earnings ratio (PE) 2025 diperkirakan sebesar 7,98 kali, lebih rendah dari rata-rata saham sektor transportasi laut yang berada di kisaran 17,1 kali.