IDXChannel - Stimulus ekonomi dari pemerintah dan perubahan perilaku konsumen menjadi katalis bagi saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart.
RHB Sekuritas memasang rating 'Buy' untuk AMRT dengan target harga Rp3.000 per saham. Pada opening market Selasa (30/9/2025), saham AMRT dibuka naik ke Rp1.900 per saham.
Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya menyampaikan, prospek bisnis AMRT tetap positif di tengah tantangan daya beli.
“Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp3.000, seiring portofolio produk kebutuhan pokok AMRT yang tetap relevan dan tahan terhadap gejolak ekonomi,” ujarnya dalam risetnya.
Sepanjang 2025, AMRT menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9–10 persen dengan pertumbuhan penjualan same store sales growth (SSSG) di kisaran 4–6 persen. Perusahaan juga menargetkan pembukaan sekitar 1.200 gerai baru tahun ini.
Manajemen menekankan efisiensi biaya melalui peningkatan produktivitas karyawan dan optimalisasi gudang.
Vanessa menjelaskan, langkah AMRT membuka dua pusat distribusi baru di Bengkulu dan Palangka Raya pada semester II-2025 berpotensi memberi tekanan margin. Namun, strategi efisiensi diyakini dapat menutupinya.
Emiten milik konglomerat Djoko Susanto ini juga dinilai masih resilien menghadapi perubahan perilaku masyarakat.
Menurut Vanessa, terdapat tren belanja masyarakat yang bergeser ke toko dekat rumah dengan pembelian kemasan kecil maupun besar. Kondisi ini dinilai menjadi keuntungan bagi AMRT seiring variasi produk.
Sementara itu, posisi Lawson convenience store yang kini berada di bawah naungan AMRT dinilai strategis menyasar kawasan residensial.
"Lawson memiliki kesamaan dengan minimarket Alfamart, meskipun lokasinya berbeda, untuk meminimalkan risiko kanibalisasi (market), " jelasnya.
Dari sisi kinerja keuangan, laba bersih AMRT pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp2,70 triliun, tumbuh 18,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Margin laba bersih diperkirakan stabil di kisaran 2,8 persen dengan return on equity (ROE) sekitar 20 persen.
RHB Sekuritas juga menilai secara makro bahwa kuartal ketiga 2025 berpotensi mengalami tekanan karena minimnya faktor musiman, namun kinerja di kuartal keempat diperkirakan pulih didukung stimulus pemerintah dan peningkatan konsumsi akhir tahun.
Vanessa menegaskan, valuasi saham AMRT saat ini masih menarik.
"Valuasi saham AMRT saat ini diperdagangkan di level P/E 2025F sekitar 19 kali, atau dua standar deviasi di bawah rata-rata lima tahun," kata dia.
(Dhera Arizona)