Meski ruang pelonggaran tambahan masih terbuka, sejumlah ekonom menyoroti kekhawatiran terhadap independensi BI setelah adanya skema berbagi beban dan rancangan undang-undang yang akan memperluas peran DPR dalam mengevaluasi kinerja BI.
“Jika pelonggaran kebijakan terus berlanjut dan lebih agresif dari perkiraan analis, hal itu akan memicu kekhawatiran bahwa pejabat BI tunduk pada tekanan politik,” kata Tuvey.
“Dalam jangka panjang, hal ini dapat berisiko membuat ekonomi memanas, mendorong inflasi naik, meningkatkan premi risiko aset Indonesia, dan menekan pertumbuhan jangka panjang,” tuturnya.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 5 persen pada 2025 dan dua tahun berikutnya.
Angka ini jauh di bawah target ambisius Presiden Prabowo Subianto yang mencapai 8 persen, namun sejalan dengan tren pertumbuhan beberapa tahun terakhir. (Aldo Fernando)