"Kalau kita lihat, berkaca apa yang dilakukan di China, memang intervensi pemerintah itu sangat luar biasa untuk mendorong hilirisasi dan industri sana tumbuh, karena memang banyak mulai dari insentif fiskal dan sebagainya," tutur dia.
Sebagai perusahaan milik negara, PTBA juga merupakan perusahaan terbuka di mana terdapat kepentingan publik di dalamnya. Sehingga, bila DME yang dikembangkan menjadi pengganti LPG dalam rangka memenuhi kebutuhan LPG, maka peran pemerintah sangatlah penting.
"Jadi ini kan ujungnya untuk publik. Yang mana, untuk masyarakat, kita tentu saja butuh penugasan di sana," kata Niko.
Untuk diketahui, Indonesia sudah menjalankan proyek gasifikasi batu bara hasil kerja sama antara PTBA dan PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc, yang berlokasi di wilayah kerja PTBA, yakni Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Meski sudah diresmikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo dalam peletakkan batu pertama pada 24 Januari lalu, namun proyek ini belum berjalan akibat mitra mereka Air Products and Chemicals Inc memutuskan mundur pada 2023.
(Fiki Ariyanti)