IDXChannel - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) memacu kinerja perseroan melalui serangkaian akuisisi strategis dan pengembangan proyek baru di segmen midstream hingga upstream.
Samuel Sekuritas dalam riset terbarunya, Selasa (18/11/2025) menilai langkah ekspansif tersebut akan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba RAJA dalam tiga tahun ke depan.
Pada Agustus 2025, RAJA mengakuisisi 49 persen saham PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera, dua entitas midstream milik Hafar Group, di mana sisa 51 persen kepemilikan berada pada PT Petrosea Tbk (PTRO).
Aksi korporasi ini diproyeksi memperkuat eksposur RAJA pada bisnis konstruksi dan logistik minyak dan gas, sekaligus meningkatkan potensi sinergi antara Grup Hapsoro dan PTRO, mengingat pola kerja sama yang mirip dengan kemitraan RATU dan CDIA sebelumnya.
Akuisisi tersebut diperkirakan memberikan tambahan laba bersih sebesar USD4 juta pada 2025 dan USD12 juta pada 2026, atau setara kenaikan 12-22 persen dibanding proyeksi awal.
Selain memperkuat midstream, RAJA kini dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi saham minoritas pada salah satu blok minyak dan gas bernilai tinggi di Indonesia. Transaksi tersebut ditargetkan rampung pada 2025.
Ekspansi ke upstream ini selaras dengan strategi perseroan untuk masuk ke participating interest pada blok-blok besar tanpa mengambil posisi operator, sambil tetap mengelola langsung PSC berukuran kecil.
Jika karakteristik aset tersebut mirip Blok Jabung, RAJA berpotensi meraih tambahan laba bersih sekitar USD6 juta pada 2026, yang akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi perseroan.
RAJA juga mengakselerasi pengembangan portofolio midstream dengan sejumlah rencana akuisisi dan proyek baru. Perseroan tengah menjajaki akuisisi perusahaan niaga gas di Banten, aset kapal LNG, dua LNG carrier (LNGC) dan satu VLGC, serta melakukan studi kelayakan untuk terminal LNG di Banten dan pabrik LNG di Kalimantan.
Dari sisi proyek, RAJA menyiapkan pembangunan pipa BBM di Kalimantan Timur yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV-2027 serta fasilitas kompresor di Sengkang yang akan beroperasi pada kuartal IV-2025.
Seluruh inisiatif tersebut diproyeksi menghasilkan tambahan pendapatan USD10–USD11 juta pada 2026, sehingga memperkokoh posisi RAJA sebagai pemain energi terintegrasi.
Proyeksi dan target saham RAJA
Didorong kontribusi akuisisi dan proyek baru tersebut, RAJA diproyeksikan membukukan pertumbuhan laba rata-rata 23,3 persen per tahun pada 2025-2027. Sejalan dengan prospek tersebut, Samuel Sekuritas menaikkan target harga saham RAJA dari Rp2.200 menjadi Rp7.000 per saham.
Target harga baru ini mencerminkan valuasi EV/EBITDA 2026 sebesar 22,9 kali, jauh di atas rata-rata industri sekitar 6,3 kali, dan memberikan potensi kenaikan hingga 51,5 persen dari level saat ini.
Namun, Samuel Sekuritas mengingatkan sejumlah risiko, seperti harga minyak yang lebih rendah dari perkiraan, potensi keterlambatan proyek, serta perubahan regulasi sektor energi.
(DESI ANGRIANI)