“Saat banyak ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga The Fed, ada ketegangan geopolitik yang meningkat. Jika perusahaan tidak benar-benar memberikan pandangan positif terhadap pertumbuhan, maka hal tersebut dapat menjadi pemberat saham,” kata Chief Market Strategist Ameriprise Financial, Anthony Saglimbene.
Reli saham-saham big cap selama berbulan-bulan terakhir juga membuat rasio indeks menjadi mahal, terlebih saat imbal hasil atau yield Treasury AS meningkat, sehingga menekan selera risiko investor atas aset berisiko.
Secara makro, sejumlah data ekonomi akan menjadi perhatian pelaku pasar, termasuk Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE Index) bulanan pada Jumat depan. Ini merupakan bagian penting dari data inflasi sebelum pertemuan The Fed pada 30 April-1 Mei 2024.
(FAY)