Wawan menuturkan, saat ini sosialisasi masih menjadi tantangan bagi industri reksa dana. Meski minat masyarakat terhadap produk reksa dana meningkat signifikan, sosialisasi tetap harus gencar dilakukan terutama untuk industri reksa dana syariah yang masih tertinggal dari yang konvensional.
"Dari sisi kinerja, ada dua tantangan di tahun depan. Pertama, dari sisi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat bisa berpengaruh ke Indonesia. Kedua, pengendalian pandemi di dalam negeri mengingat ada banyak varian baru di luar sana," tuturnya.
Dia berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal. "Sepanjang tidak ada PPKM tambahan di tahun depan, saya yakin reksa dana saham bisa mencapai 10%-12%, untuk reksa dana campuran 8%, reksa dana pendapatan tetap 6%-7%, dan reksa dana pasar uang 3%-3,5%," tandasnya. (TYO)