“Perlu aturan yang meringankan mereka untuk bisa listing di bursa. Misalnya, salah satu yang sulit itu adalah peraturan terkait profitabilitas," kata dia.
David meyebutkan, kebanyakan perusahaan startup masih mengalami kesulitan pendanaan, sehingga biasanya mereka banyak mengandalkan angel investor. Itu sebabnya startup butuh relaksasi aturan terkait profitabilitas.
"Kemudahan perizinan, biaya listing yang lebih murah maupun kecepatan administrasi menjadi beberapa aspek yang ditunggu perusahaan teknologi yang akan IPO dengan sinyal kuat dari para investor ke sektor teknologi, startup bisa jadi daya tarik tersendiri bagi masuknya investasi asing ke dalam negeri," ucapnya.
Tak hanya investor asing, David juga melihat minat kuat dari pemodal dalam negeri. Apalagi jika yang masuk ke bursa adalah perusahaan teknologi lokal, ini tentunya perlu didukung kuat untuk masuk ke bursa guna meraih minat dari pemodal domestik yang cukup besar.
“Coba lihat China, dia memiliki perusahaan teknologi berbasis domestik yang besar dan pasarnya juga besar. Dengan pasar domestik kita yang besar, kita juga seharusnya bisa memberikan dukungan bagi perusahaan teknologi lokal yang bagus dan mampu bersaing,” tuturnya. (TYO)