Dari sisi pasokan, produksi minyak AS dari wilayah-wilayah penghasil minyak dan gas (migas) terbesar diperkirakan akan turun menjadi 9,393 juta barel per hari (bph) pada Oktober mendatang. Ini merupakan level terendah sejak Mei 2023 dan juga merupakan penurunan selama tiga bulan berturut-turut menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Senin (18/9).
Perkiraan tersebut muncul setelah Arab Saudi dan Rusia pada bulan ini memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun 2023.
“Reli harga minyak didukung oleh kekhawatiran atas terbatasnya pasokan dan faktor teknis,” kata Kelvin Wong, analis pasar senior di OANDA di Singapura.
Wong menambahkan, ada tren naik jangka pendek yang terus-menerus terlihat pada minyak mentah berjangka WTI di mana penurunan sebelumnya ditahan oleh rata-rata pergerakan 5 hari sejak 29 Agustus dengan level support di sekitar USD89,90 per barel.
“Naiknya minyak ke wilayah overbought membuat pasar rentan terhadap koreksi,” kata analis dari National Australia Bank dalam catatan kepada klien.