IDXChannel – Resesi Singapura diperkirakan Pemerintah tak banyak memengaruhi situasi di Indonesia. Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai peran Singapura sebagai hub perdagangan internasional akan sangat bergantung dari situasi negara-negara besar lain.
Meski demikian, Pemerintah memastikan tetap memerhatikan kondisi negara sekitar yang mulai mengalami resesi. Sri Mulyani menjelaskan pihaknya akan tetap mewaspadai resesi yang melanda Singapura, untuk itu Pemerintah akan menjaga kontributor terbesar bagi pertumbuhan nasional yaitu tingkat konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.
Ditambahkan Sri Mulyani, Resesi di Singapura sejatinya dikarenakan ekonominya sangat bergantung pada perdagangan internasional. Agar ekonomi nasional tidak tertular resesi, maka Pemerintah telah menempuh berbagai cara untuk menjaga tingkat konsumsi rumah tangga, menjaga peluang ekspor, dan investasi. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah akan menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubstitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor.
“Untuk itu kita patut waspadai, karena bagaimana pun engine of growth kita konsumsi, investasi, dan eskpor. Pemerintah akan gunakan anggarannya untuk mensubstitusi di sisi konsumsi dan investasi ekspor tapi pemerintah tak bisa sendiri, makanya pemerintah menggalakkan suapaya perbankan pulih,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR seperti dikutip Video Journalist (VJ) IDX Channel Raharjo Padmo, Jakarta, pada Rabu (15/6/2020).
Sekadar diketahui, Singapura dilanda resesi setelah perekonomiannya minus dua kuartal. Ekonominya masuk ke zona resesi imbas pandemi covid-19, setelah perekonomiannya minus 41,2% di kuartal II-2020 akibat dampak dari penerapan lockdown selama pandemi Covid-19 yang terus diperpanjang.