“Dengan menjadi perusahaan tercatat, kami berharap kepercayaan investor di sektor teknologi dapat meningkat dan memberi dampak positif bagi ekonomi digital Indonesia,” ujar Presiden Komisaris Blibli, Martin Basuki Hartono, dalam kesempatan yang sama.
Sementara, dengan telah resmi listing di BEi, Blibli bakal mempergunakan dana hasil IPO sebagaimana telah disampaikan dalam prospektus, yaitu sebesar Rp5,5 triliun diantaranya bakal digunakan untuk pelunasan seluruh saldo utang fasilitas perbankan.
Dalam hal ini, utang perusahaan yang bakal dilunasi meliputi utang ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp2,75 triliun dan ke PT Bank BTPN Tbk (BTPN) yang juga sebesar Rp2,75 triliun.
Baru, usai pelunasan utang, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli, dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe). (TSA)