Oleh karena itu, langkah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini merupakan momentum bagi perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, serta tata kelola yang lebih baik.
Dalam proses IPO, perseroan menawarkan sebanyak 1,70 miliar saham atau setara 20,01% dari modal disetor dan ditempatkan.
ZAT akan menggunakan sekitar 5% dari dana IPO untuk membayar kewajiban perseroan, terkait fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) Revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk.
Kemudian, sekitar 7% dana IPO akan digunakan untuk membayar kewajiban perseroan terkait dengan fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Angsuran (KMK-PTA) Non-Revolving dengan Bank Raya.