Sejak Juni lalu, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai USD600 juta dan menjadi kabar gembira bagi pasar saham. Namun, angka ini masih lebih kecil dari total arus keluar dana asing sekitar USD1,7 miliar dari April hingga Mei.
"Mungkin akan ada lebih banyak aliran dana yang akan masuk," ujar Ralie
Dia menambahkan, IHSG sudah mencapai level tertinggi sepanjang masa dibantu oleh penguatan Rupiah. Dalam jangka pendek, pemangkasan suku bunga The Fed juga akan menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia.
"Pemangkasan suku bunga The Fed, kemungkinan di September akan menguntungkan Indonesia dari sisi arus modal dan likuiditas," katanya.
Sejalan dengan itu, JPMorgan memprediksi Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps pada periode September-Desember 2024. Kemudian sebanyak 50 bps lagi pada semester I-2025
Sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti bank, properti, dan otomotif akan mendapatkan keuntungan dari potensi pelonggaran
moneter. Meskipun sebagian besar bank tidak akan mengalami ekspansi Net Interest Margin (NIM) selama siklus penurunan suku bunga.
(DESI ANGRIANI)