Namun demikian, risalah pertemuan The Fed periode Juli 2023 yang dirilis kemarin malam membuka mata investor bahwa bank sentral masih terus memprioritaskan upayanya melawan inflasi.
"Masih ada alasan bagi mereka (The Fed) untuk terus menaikkan bunga lagi, dan kemudian mempertahankannya lebih lama dari perkiraan," kata Analis Globalt Investments, Thomas Martin, dilansir Reuters, Kamis (17/8/2023).
Indikator Fedwatch CME Group membaca terdapat peluang sekitar 86,5 persen bahwa The Fed akan menahan bunga acuan pada pertemuan bulan September.
Sementara dari sisi makro lainnya, kondisi ketenagakerjaan di negeri Paman Sam masih cukup ketat mengingat angka klaim pengangguran melandai menjadi 239 ribu pada pekan lalu. Jumlah ini lebih rendah dari ekspektasi sebesar 240 ribu. (TSA)