Kesembilan BUMN pangan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap bahan baku pangan. Terutama dalam hal ketersediaan pangan serta pengendalian harga supaya bisa lebih dijangkau oleh masyarakat.
“Jadi supaya ada peningkatan value, kualitas, sehingga tuntutan kebutuhan pangan di Indonesia khususnya bahan baku pangan seperti daging, telur, makanan yang lebih tuntutan masyarakat sekarang, itu bisa tercukupi kepastian pasokannya dan ketersediaannya dan pada akhirnya dari sisi harga yang bisa terjangkau bagi masyarakat,” imbuhnya.
RNI diberi wewenang untuk menata serta mengatur arah perubahan untuk penguatan pasar dalam kluster pangan ini. PT Rajawali Nusantara Indonesia dipercaya menjadi ketua dengan membawahi sembilan perusahaan pangan BUMN lainnya.
"Ada sembilan, PT RNI, Berdikari, Garam, Perinus, Perindo, BGR, PPI, SGS, dan Pertani. PT RNI pada awal ini ditugaskan istilahnya Ketua Kelompok yang menata serta mengatur arah perubahan untuk penguatan pasar ini. Apakah nantinya akan holding atau apa, kita yang diminta untuk menyusun kajian-kajiannya,” tegas Eko. (*)