Dinar Fitra Maghiszha
Di sisi lain, OBAT, yang beroperasi di industri farmasi berbasis bioteknologi, turut mengalami nasib serupa dengan penurunan 32,74 persen, mengakhiri perdagangan di level Rp565 per saham.
Pada sesi terakhir pekan ini, saham OBAT melemah 16,91 persen. Transaksi saham OBAT selama sepekan mencapai Rp110,9 miliar, dengan volume 154,6 juta saham.
Selain RONY dan OBAT, beberapa saham lain juga mengalami tekanan jual yang cukup dalam, seperti dikutip dari statistik BEI, Sabtu (1/3/2025), yaitu:
1. PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) anjlok 38,73 persen ke Rp1.210.
2. PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) jatuh 32,74 persen ke Rp565.
3. PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS) merosot 27,42 persen ke Rp270.
4. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) turun 25,40 persen ke Rp4.700.
5. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melemah 25,23 persen ke Rp332.
6. PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) koreksi 24,44 persen ke Rp2.690.
7. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melandai 23,44 persen ke Rp2.940.
8. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menurun 23,29 persen ke Rp1.400.
9. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) tertekan 23,18 persen ke Rp169.
10. PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) terperosok 21,88 persen ke Rp5.000.
(Dhera Arizona)
