Dia mengungkapkan, pinjaman ini terbagi ke dalam dua plafon yakni masing-masing sebesar Rp60 miliar, dengan suku bunga 7,75 persen per tahun floating (dapat berubah sesuai ketentuan Bank Mandiri). Jangka waktunya 10 Desember 2025 hingga 9 Desember 2026.
Agunannya berupa piutang usaha sebesar Rp70 miliar dan akan diikat fidusia sehingga menjadi Rp130 miliar. Kemudian, agunan fixed asset secara joint collateral dan cross default atas seluruh agunan dan seluruh fasilitas kredit di Bank Mandiri.
Mutiara menuturkan, transaksi ini akan memberikan dampak positif dari keberlangsungan operasional perseroan, mendukung rencana pengembangan dan peningkatan bisnis perseroan, sehingga dapat meningkatkan kinerja perseroan secara konsolidasi.
"Pemberian pinjaman ini juga tidak memengaruhi kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau keberlangsungan usaha perseroan sebagai emiten dan entitas anaknya," katanya.
(Dhera Arizona)