Angka tersebut merupakan perbaikan signifikan dari kerugian sebesar Rp2,3 triliun pada 2023. Menurut penjelasan perusahaan, hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan perbaikan dari sisi efisiensi biaya.
Unit bisnis Financial Technology mencatat EBITDA yang disesuaikan positif didorong oleh pertumbuhan tingkat penggunaan aplikasi GoPay dan peningkatan portofolio pinjaman.
Ekspansi lebih lanjut pada portofolio pinjaman dan EBITDA yang disesuaikan diharapkan berlanjut pada 2025.
Kemudian, unit bisnis On-Demand Services (ODS) terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat. GTV inti tumbuh 24 persen YoY pada Kuartal IV-2024 dan 17 persen untuk setahun penuh, sementara EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp267 miliar pada Kuartal IV-2024 dan Rp679 miliar untuk setahun penuh.
“Sepanjang tahun 2024, kami terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia. Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis Financial Technology,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dalam siaran pers resmi GOTO, Rabu (12/3/2025).