Namun, angka itu habis terpangkas sederet beban penjualan hingga restrukturisasi. Sehingga secara operasional, BATA telah rugi Rp118,89 miliar, dengan rugi sebelum pajak Rp129 miliar.
Kerugian akhir September membuat akumulasi defisit menembus Rp18,49 miliar, meskipun masih menyisakan modal Rp2,28 miliar.
Utang atau liabiltias mencapai Rp456,20 miliar, dengan nilai aset Rp458,49 miliar. Sementara kas di akhir September bertambah menjadi Rp64 miliar akibat adanya pemasukan dari penjualan aset.
(Febrina Ratna)