IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi melemah ke Rp16.000 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,64 persen ke level Rp15.528.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan rupiah yang terus melemah ini karena pengaruh eksternal seperti konflik di Timur Tengah.
"Rupiah kemungkinan akan kembali mendekati 16.000, ada 3 faktor yang mempengaruhinya, dari eksternal, pertama tensi politik di Timur Tengah yang terus memanas, kedua perekonomian AS yang terus membaik, ketiga tensi politik dI AS juga memangsa pasca pilpres AS," kata Ibrahim kepada awak media, Jumat (4/10/2024).
Selain itu, menurut Ibrahim, rupiah terus melemah juga karena deflasi yang membuat daya beli turun.
"Internal masalah deflasi yang terus terjadi akibat kelas menengah yang terus turun, membuat daya beli masyarakat menurun," kata Ibrahim.