IDXChannel - Bank Indonesia memperpanjang jeda kebijakan suku bunga untuk tujuh bulan berturut-turut, mempertahankan suku bunga acuan (7-day reverse repo rate) sebesar 3,5%.
Sementara itu, kebutuhan untuk mengamankan stabilitas rupiah menambah alasan bank sentral untuk menahan suku bunga menjelang pertemuan Komisi Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee, FOMC) AS pada minggu ini.
"Kami memperkirakan rupiah akan stabil antara Rp14000 dan Rp15000 per dolar AS hingga 2022," tulis DBS Group Research, Jumat (24/9/2021).
Sejak perang dagang AS-Tiongkok merebak pada 2018, nilai tukar telah berhasil melewati beberapa rangkaian gejolak, sebuah pencapaian yang tercermin sangat baik lewat penghargaan yang diraih Bank Indonesia sebagai manajer cadangan devisa terbaik di Central Banking Awards 2021.
BI diakui atas keberhasilannya menstabilkan rupiah selama pandemi Covid di bawah kerangka alokasi strategis faktor makro baru.