Dari sisi fiskal, defisit APBN Januari hingga Agustus 2025 mencapai 1,35 persen PDB atau Rp321,6 triliun dengan penerimaan turun 7,8 persen (yoy) dan belanja naik 1,5 persen (yoy).
Pada ranah perbankan, empat bank BUMN mengumumkan bunga deposito dolar AS 4 persen efektif 5 November 2025, meski Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tidak ada instruksi pemerintah dan menyarankan evaluasi kebijakan tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, BI menurunkan BI-Rate 25 bps ke 4,75 persen di September 2025 sebagai sinyal pelonggaran terukur dengan fokus stabilitas nilai tukar.
"Langkah ini menunjukkan BI tetap berhati-hati di tengah tekanan global, sembari menjaga ruang pertumbuhan domestik," katanya.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.630-Rp16.680 per USD.
(Dhera Arizona)