IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (16/7/2024) ditutup melemah ke level Rp16.179 per USD. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau 0,06 persen dari perdagangan hari sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan menguatnya dolar AS dipengaruhi meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada September, menyusul pembacaan inflasi yang melandai dan sinyal dovish dari bank sentral.
“Ketua Fed Jerome Powell pada hari Senin mengatakan semakin yakin bahwa inflasi akan turun. Meskipun dia tidak secara langsung mengirim pesan mengenai penurunan suku bunga, pasar menganggap komentarnya berarti bahwa penurunan suku bunga sudah dekat,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (16/7/2024).
Adapun pelaku pasar terlihat mengabaikan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada September, dan kini memperkirakan peluang hampir 90 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut CME Fedwatch.
Di sisi lain, penguatan dolar juga didukung meningkatnya spekulasi bahwa Trump akan mendapatkan masa jabatan kedua.
Hal ini setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan presiden tersebut, tampaknya berhasil meningkatkan popularitasnya secara signifikan.
Selain itu, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang lebih lemah dari perkiraan, menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi di negara tersebut.
Kemudian, potensi kepemimpinan Trump dikhawatirkan menimbulkan lebih banyak hambatan perdagangan bagi China, yang selanjutnya akan melemahkan perekonomian negara Tirai Bambu tersebut.