IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/5/2024) ditutup menguat ke level Rp16.185 per USD. Mata uang Garuda menguat 74 poin atau 0,46 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar AS dipengaruhi keputusan Federal Reserve, yang membatalkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Namun, The Fed masih mengisyaratkan pihaknya tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (2/5/2024).
The Fed menawarkan sinyal beragam, menunggu data nonfarm payrolls, The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, seperti yang diperkirakan secara luas. Namun, Ketua Jerome Powell dalam pidatonya pasca pertemuan, memberikan sinyal yang agak beragam mengenai arah kenaikan suku bunga.
Sentimen lainnya, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Internasional, Masato Kanda, yang mengawasi kebijakan mata uang di Kementerian Keuangan, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak bisa berkomentar mengenai apakah Jepang akan melakukan intervensi di pasar.
Dari sentimen domestik, kondisi inflasi Indonesia pada April 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.
Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (yoy). Sedangkan inflasi secara tahun kalender mencapai 1,19% year to date (ytd).
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi dengan inflasi 0,9%, dan andil inflasi sebesar 0,12%.
Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,06%, tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,03%, serta tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01%.