IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 58 poin atau 0,36 persen ke level Rp16.282 per USD setelah sebelumnya juga terapresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda semalam menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko.
Pasar China juga bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, saat Trump mengenakan tarif 10 persen atas impor China.
"Beijing telah mengumumkan tarif balasan atas barang-barang AS, termasuk pungutan 15 persen atas batu bara dan gas alam cair, dan tarif 10 persen atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu," kata Ibrahim.
Tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.