sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Ditutup Melorot Tipis ke Rp14.352 Per USD

Market news editor Anggie Ariesta
24/03/2022 16:02 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini kembali melorot sebanyak 1 poin di level Rp14.352. Nilai tersebut lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya.
Rupiah Hari Ini Ditutup Melorot Tipis ke Rp14.352 Per USD. (Foto: MNC Media)
Rupiah Hari Ini Ditutup Melorot Tipis ke Rp14.352 Per USD. (Foto: MNC Media)

Di Asia Pasifik, Bank of Japan (BOJ) merilis risalah dari pertemuan kebijakan terbaru pada hari sebelumnya. Risalah menunjukkan bahwa pembuat kebijakan setuju bahwa inflasi konsumen bisa melampaui ekspektasi jika perusahaan meneruskan kenaikan biaya lebih cepat dari perkiraan.

Desakan BOJ pada nada yang lebih dovish kontras dengan pendekatan Federal Reserve AS yang lebih agresif. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan baik kenaikan suku bunga 50 basis poin dan keputusan untuk memulai pengurangan aset dapat dibenarkan pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya, sementara Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga front-loading pada tahun 2022 .

Dari sentimen domestik, dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi. Hal tersebut terungkap dalam laporan Article IV Consultation tahun 2021 yang baru saja dirilis hari ini, Rabu, (23/3/2022).

Dengan informasi dari IMF tersebut, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah menyambut baik hasil asesmen IMF tersebut dan ini akan menjadi berkah tersendiri bagi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina..

Dewan Direktur IMF mengapresiasi dan memberikan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh Indonesia. Dan terdapat lima catatan positif yang diberikan IMF kepada Indonesia. Pertama, komitmen otoritas untuk mengembalikan batas atas defisit fiskal sebesar 3 persen pada 2023 secara gradual. Kedua, komitmen otoritas kebijakan moneter untuk berada ahead of the curve dengan tetap memerhatikan tingkat inflasi. Ketiga, upaya otoritas dalam mendorong pendalaman dan inklusi pasar keuangan, khususnya melalui digitalisasi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement