sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.352 per USD, Ini Sentimen Pendukungnya

Market news editor Anggie Ariesta
28/08/2025 15:58 WIB
Mata uang Garuda naik 15,5 poin atau sekitar 0,09 persen ke level Rp16.352 per USD.
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.352 per USD, Ini Sentimen Pendukungnya. Foto: Freepik.
Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.352 per USD, Ini Sentimen Pendukungnya. Foto: Freepik.

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (28/8/2025). Mata uang Garuda naik 15,5 poin atau sekitar 0,09 persen ke level Rp16.352 per USD.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah salah satunya dari sentimen eksternal yaitu para pelaku pasar mencermati bagaimana New Delhi menanggapi tekanan dari Washington untuk berhenti membeli minyak Rusia, setelah Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif impor dari India hingga 50 persen pada hari Rabu.

"Yang juga membebani pasar adalah meningkatnya pasokan yang masuk ke pasar karena produsen-produsen besar telah menghapus beberapa pemotongan sukarela, yang mengimbangi beberapa faktor pendukung, termasuk fakta bahwa Rusia dan Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi masing-masing," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (28/8/2025).

Adapun Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran terhadap infrastruktur transportasi energi dan gas di enam wilayah Ukraina dalam semalam, menyebabkan lebih dari 100.000 orang kehilangan akses listrik, kata pejabat Ukraina pada Rabu.

Kemudian, ketidakpastian politik seputar independensi Federal Reserve (Fed) kembali diuji, sebelumnya Donald Trump mencopot Gubernur Lisa Cook telah menimbulkan kekhawatiran tentang otonomi bank sentral. Di saat yang sama, pesan dovish Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole, yang mengisyaratkan bahwa kondisi ekonomi AS saat ini memungkinkan untuk penurunan suku bunga, memperkuat ekspektasi akan pelonggaran kebijakan moneter di masa mendatang.

Presiden Bank Sentral Federal New York, John Williams, mengatakan pada Rabu bahwa suku bunga kemungkinan akan turun pada suatu saat, tetapi para pembuat kebijakan perlu melihat data ekonomi mendatang sebelum memutuskan apakah pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed 16-17 September merupakan keputusan yang tepat.

Dari sentimen domestik, pasar merespons positif aksi demonstrasi ribuan buruh serta mahasiswa dari pelbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ke jalan hari ini yang terpusat di gerbang utama Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Aksi ini berjalan dengan damai dengan kerja sama yang apik antara koordinator aksi demo dengan aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi tersebut.

Aksi hari ini akan meluas karena tuntutan yang sama juga diorganisir oleh partai buruh, gerakan serikat buruh dan gerakan mahasiswa di berbagai wilayah lain. Meski demikian, aksi masif tersebut dipastikan bakal berjalan kondusif.

Adapun sejumlah tuntutan utama yang akan disuarakan dalam demo buruh DPR, yaitu: Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah (HOSTUM). Naikkan Upah Minimum 2026 sebesar 8,5 sampai 10,5 persen.

Kemudian reformasi Pajak Perburuhan yang mencakup naikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp7.500.000 per bulan, hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, hapus diskriminasi pajak perempuan menikah. 

Sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law, sahkan RUU Perampasan Aset, berantas korupsi, revisi RUU Pemilu, dan Redesign Sistem Pemilu 2029.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.340 - Rp16.400 per USD.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement