Imbal hasil Treasury AS turun sementara bagian penting dari kurva imbal hasil meningkat pada hari Rabu. Pergerakan baru-baru ini yang dibatalkan bertaruh bahwa sikap hawkish Federal Reserve AS dapat mengirim ekonomi terbesar dunia ke dalam resesi.
Di Asia Pasifik, intervensi Bank of Japan untuk mencegah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah terlalu tinggi sangat kontras dengan pendekatan The Fed. Data China yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) adalah 49,5, sedangkan PMI non-manufaktur adalah 48,4, pada Maret 2022. PMI manufaktur Caixin akan dirilis pada hari Jumat.
Dari sisi domestik, pasar terus memantau tentang penerapan kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan dimulai pada 1 April 2022 sebesar 11 persen. Kebijakan tersebut terdapat dalam Undang -Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah melemah. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.350-14.380. (TYO)