IDXChannel - Nilai tukar Rupiah pekan ini mengalami tekanan cukup berat karena sudah menembus level Rp16.412 per USD dalam penutupan perdagangan Jumat (14/6).
Pada dua hari sebelumnya, mata uang Garuda juga melemah ke posisi Rp16.292 per USD atau 4,4 persen secara ytd yang merupakan level terendah sejak April 2020.
Analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan mengungkapkan, penyebab Rupiah melemah datang dari sentimen eksternal dan internal.
"Faktor penyebab Rupiah melemah dari eksternal adalah kekhawatiran terkait dengan potensi kebijakan moneter yang masih akan ketat. Selain itu, dari domestik, asumsi defisit fiskal RAPBN 2025 yang melebar (2,45 persen-2,82 persen) dan pola musiman menambah faktor pelemahan Rupiah," kata dia dalam risetnya, ditulis Sabtu (15/6).
Felix menjelaskan, meski European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps sekaligus penurunan suku bunga pertamanya setelah 2019, namun di saat yang sama ECB meningkatkan proyeksi inflasi untuk 2024 dan 2025 masing-masing 2,5 persen dan 2,4 persen.