"Rincian tren positif ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di atas 5% selama 4 triwulan berturut-turut, bahkan pada triwulan ketiga 2022 mencapai 5,72 persen (YoY). Selain itu, inflasi mulai menunjukkan penurunan ke level 5,71 persen (YoY) di bulan Oktober, dan relatif moderat dibandingkan negara-negara lain," terang Ibrahim.
Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan bauran strategi ekonomi guna untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah serta terus melakukan intervensi besar di pasar valuta asing, obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), walaupun berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (5/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.400 - Rp 15.470.
(FRI)