Waller sendiri merupakan salah satu dari dua anggota dewan The Fed yang memberikan suara untuk penurunan suku bunga pada Juli, sejalan dengan tuntutan Trump.
Selain itu, kebijakan tarif baru Trump terhadap industri minyak Rusia, khususnya pengenaan tarif tinggi terhadap India, memicu kekhawatiran gangguan ekonomi global yang berpotensi menekan permintaan minyak.
Dari sisi domestik, Ibrahim menjelaskan kekuatan ekonomi Indonesia masih bertumpu pada permintaan internal, dengan konsumsi dan investasi (PMTB) menyumbang 90 persen dari PDB pada Juni 2025.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5–6 persen, yang membutuhkan strategi seimbang antara sektor pemerintah dan swasta sebagai dua mesin penggerak utama.
Dengan mempertimbangkan berbagai analisis tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan berikutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam kisaran Rp16.280 - Rp16.330 per dolar AS.
(Febrina Ratna Iskana)