Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pendorong pertumbuhan ekonomi ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,55 persen dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen.
Meski demikian, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,94 persen pada 2022 menjadi 4,82 persen di 2023. Momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seharusnya bisa menjadi salah satu pendorong konsumsi rumah tangga.
Namun, memang terdapat sejumlah faktor yang lebih kuat dalam memengaruhi pelemahan dari konsumsi rumah tangga. Dalam perdagangan sore ini, rupiah menguat.
Sedangkan untuk perdagangan besok (8/2), Ibrahim memproyeksikan, mata uang rupiah dibuka fluktuatif, namun ditutup melanjutkan penguatan di rentang Rp15.600-Rp15.670 per USD.
(FAY)