IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD hari ini ditutup menguat 71 poin atau sebesar 0,43 persen ke level Rp16.327 per USD. Penguatan ini juga karena sentimen RUU Pemotongan Pajak di AS.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS tetap lemah di tengah kekhawatiran atas penumpukan utang AS, sementara investor menunggu pemungutan suara penuh yang penting atas RUU pemotongan pajak Presiden AS Donald Trump di kemudian hari.
"Pasar bersikap hati-hati karena RUU yang diusulkan, jika disahkan, akan semakin meningkatkan pengeluaran pemerintah AS dan memperlebar defisit fiskal," ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis (22/5/2025).
Penurunan tersebut mengikuti penurunan peringkat kredit negara bagian AS dari 'AAA' menjadi 'AA1' oleh Moody's baru-baru ini, dengan alasan meningkatnya tingkat utang. Bersamaan dengan itu, Dewan Perwakilan Rakyat AS bersiap untuk memberikan suara pada RUU pemotongan pajak yang diusulkan Donald Trump pada hari Kamis.
Undang-Undang tersebut bertujuan untuk memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 dan memperkenalkan keringanan pajak baru. Namun, para kritikus berpendapat RUU tersebut dapat menambah antara USD3 triliun hingga USD5 triliun pada utang nasional selama dekade berikutnya, yang memperburuk defisit fiskal.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan atau current account deficit/CAD melanjutkan tren penyusutan ke angka USD0,2 miliar pada kuartal I-2025. Membandingkan dengan dua kuartal terakhir, pada kuartal IV-2024 CAD tercatat senilai USD1,1 miliar sementara pada kuartal III-2024 di level USD2 miliar.
Posisi defisit yang mencakup 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 0,3 persen dari PDB akibat surplus perdagangan barang yang meningkat. Surplus neraca perdagangan barang meningkat, terutama disumbang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas.
"Berdasarkan analisis tersebut, mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.240-Rp16.330 per USD," ujar Ibrahim.
(Dhera Arizona)