Semakin memburuknya ekonomi di AS, tentu akan mempercepat sinyal turunnya suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).
Adapun berdasarkan histori, bila The Fed menaikkan suku bunga secara agresif, maka ada kemungkinan terjadi resesi. Dampak kebijakan suku bunga yang ketat itu bisa satu sampai dua tahun ke depan.
Sehingga para ekonom bisa memperkirakan apabila ekonomi AS mengalami resesi, hal tersebut akan berdampak pada tren hyper inflasi menurun.
Berdasarkan sentimen di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi melemah di rentang Rp15.350 - Rp15.450 per USD. (NIA)