"BI terus memantau dan berada di pasar dengan melakukan berbagai langkah stabilisasi, antara lain melalui triple intervention (spot, DNDF, dan SBN) secara bold dan terukur untuk memastikan stabilitas nilai tukar dan keseimbangan demand/supply valas, sehingga dapat menjaga market confidence," kata Fitra.
Saat ditanya mengenai potensi penguatan rupiah pasca-Lebaran, Fitra berharap hal tersebut dapat terjadi. "Kita harapkan begitu ya (penguatan rupiah)," katanya.
Nilai tukar rupiah kembali melemah hingga level Rp16.641 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Namun, pada penutupan, rupiah rebound dan memangkas pelemahan ke Rp16.611 per dolar AS.
(Rahmat Fiansyah)