"Jadi saya pikir situasi seperti ini berarti mungkin, dari perspektif pasokan global, ada tambahan 1 juta barel yang berisiko di sini," sambungnya.
"Saat kami mendapatkan penarikan lebih lanjut, Anda akan melihat harga naik. Sesederhana itu. Dan kami melihat USD110-USD125, bagi kami itu titik gravitasi kami untuk minyak mentah," Schnider menambahkan.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun sekira 2% menjadi USD94,24 per barel pada perdagangan Selasa (11/10). Sementara minyak mentah berjangka WTI AS turun 2,4% menjadi USD88,97 per barel. Ini terjadi akibat kekhawatiran resesi dan wabah Covid-19 baru di China akan menekan permintaan.
Negara-negara G7, seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS telah sepakat untuk menerapkan pembatasan harga minyak Rusia dalam upaya mengekang kemampuannya untuk mendanai perang dengan Ukraina.