Valuasi ini mengimplikasikan rasio harga terhadap laba (P/E) sebesar 5,9 kali untuk 2025, mendekati rata-rata industri.
Potensi kenaikan harga saham AADI terletak pada peningkatan harga batu bara dan dividen, sementara risiko penurunan mencakup realisasi harga batu bara yang lebih rendah serta pembagian dividen yang tidak sesuai ekspektasi.
Valuasi AADI juga dinilai menarik oleh analis Nomura Ahmad Maghfur Usman.
Dalam risetnya, Ahmad berpendapat, Adaro Andalan memiliki kemampuan kuat dalam menghasilkan arus kas dengan imbal hasil dividen yang tinggi.
Analis Nomura tersebut memperkirakan perusahaan ini mampu mencatatkan arus kas tahunan yang solid, antara USD850 juta hingga USD1 miliar, didukung oleh skala operasinya yang besar serta harga batu bara yang relatif stabil.
Nomura memulai cakupan atas saham Adaro Andalan dengan rekomendasi beli dan target harga sebesar Rp10.700. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.