Suku bunga yang lebih tinggi biasanya menekan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga emas saat ini turun hampir 5 persen sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS, tetapi Chief Gold Strategist di State Street Global Advisors George Milling-Stanley optimistis emas tetap berada dalam tren naik yang solid.
Dia memprediksi harga emas di akhir tahun akan mencapai USD2.500–2.700 per troy ons dalam skenario bullish.
Milling-Stanley menilai kebijakan Trump, seperti tarif impor, dapat memicu inflasi yang memperlambat ekonomi.
Ia juga mencatat, pemotongan pajak yang diusulkan Trump berpotensi menambah utang pemerintah, yang akan mendorong daya tarik emas sebagai aset aman.