Meskipun ada risiko kenaikan suku bunga oleh The Fed jika inflasi meningkat, Milling-Stanley yakin emas tetap akan merespons positif tekanan inflasi dan defisit yang membesar.
"Emas sangat sensitif terhadap inflasi serta utang dan defisit," katanya, dikutip Kitco, Senin (18/11).
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter yang longgar, ia memperkirakan minat investor terhadap produk ETF berbasis emas akan terus meningkat.
"Banyak yang menunggu koreksi ini, dan emas tetap menarik dengan suku bunga rendah serta tingginya ketidakpastian ekonomi," ujarnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga melemah. Obligasi bertenor dua tahun terakhir tercatat memberikan imbal hasil 4,297 persen, turun 3,4 basis poin, sementara obligasi 10 tahun terkoreksi 2,5 basis poin menjadi 4,419 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.