sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Asia Naik dan Harga Emas Dekati Level Tertinggi Imbas Kekhawatiran Krisis Perbankan

Market news editor Febrina Ratna
05/05/2023 12:39 WIB
Saham Asia bergerak naik diiringi melemahnya dolar AS dan harga emas yang mendekati level tertinggi dipengaruhi kekhawatiran terhadap krisis perbankan.
Saham Asia Naik dan Harga Emas Dekati Level Tertinggi Imbas Kekhawatiran Krisis Perbankan. (Foto: MNC Media)
Saham Asia Naik dan Harga Emas Dekati Level Tertinggi Imbas Kekhawatiran Krisis Perbankan. (Foto: MNC Media)

"Ada banyak data antara sekarang dan pertemuan Fed 14 Juni, dengan apa yang terjadi di sektor perbankan menjadi lebih penting saat ini," kata ahli strategi Saxo Markets.

Data penggajian nonpertanian AS untuk bulan April akan dirilis nanti di hari global.

Sementara itu, pasar saham Eropa tampak bersiap untuk pembukaan yang lebih tinggi, dengan Eurostoxx 50 berjangka naik 0,42%, DAX berjangka Jerman naik 0,39% dan FTSE berjangka naik 0,33%.

Pada hari kemarin, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,25% dan mengisyaratkan bahwa pengetatan lebih lanjut diperlukan untuk menjinakkan inflasi. Namun, pasar mengurangi ekspektasi mereka tentang seberapa jauh suku bunga akan naik.

Nick Rees, analis pasar FX di Monex Eropa, mengatakan ECB sekarang berada dalam posisi aman ketika menyangkut pengetatan moneter, meskipun upaya Presiden ECB Christine Lagarde untuk mengarahkan pasar menjauh dari narasi ini.

Dolar AS Melorot

Di pasar mata uang, yen Jepang menguat 0,20% menjadi 134,04 per dolar, menuju kenaikan mingguan pertama dalam hampir sebulan. Poundsterling terakhir diperdagangkan di USD1,26095, naik 0,27% hari ini, setelah menyentuh level tertinggi 11 bulan di USD1,26150. Euro menguat 0,27% menjadi USD1,10435.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar turun 0,170% menjadi 101,17. Minyak mentah AS naik 0,77% menjadi USD69,09 per barel dan Brent berada di USD73,07, naik 0,79% pada hari itu.

Namun, harga minyak ditetapkan untuk kerugian tiga minggu berturut-turut setelah pasar menyaksikan penurunan dramatis di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi AS dan melambatnya permintaan China.

(FRI)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement