IDXChannel – Saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru di perdagangan intraday Kamis (5/10/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.22 WIB, BMRI menguat 1,22 persen secara harian ke posisi Rp6.200 per saham. Ini merupakan level tertinggi baru usai BMRI sempat menembus Rp6.150 per saham pada intraday 4 dan 5 September 2023.
Hanya saja, BMRI belum mampu ditutup di atas Rp6.150 semenjak itu. Pada Rabu (4/10), BMRI diparkir di posisi Rp6.125 per saham.
Dalam sepekan, saham BMRI naik 3,33 persen, dalam sebulan menguat 2,07 persen, dan sejak awal tahun (year to date/YtD) melonjak 24,43 persen.
Mengutip Dow Jones Newswires (22/9/2023), Bank-bank kakap di Indonesia diramal akan melaporkan kinerja keuangan per kuartal ketiga yang solid berdasarkan kinerja mereka tahun ini hingga Juli.
Hal tersebut mengacu pada penjelasan analis Nomura dalam sebuah catatan penelitian.
Namun, Nomura mencatat, instrumen utang baru, yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang berdenominasi dalam mata uang rupiah dan diterbitkan oleh bank sentral (BI), dapat memperketat likuiditas di sektor perbankan.
Memperhatikan tren peningkatan biaya dana (cost of fund/CoF) yang konsistan bagi bank-bank besar sejak kuartal ketiga tahun lalu, para analis mengatakan mereka memperkirakan biaya dana akan meningkat kecuali ada pengurangan cadangan eajib dan peningkatan belanja pemerintah.
Nomura kembali memberikan rekomendasi overweight pada sektor perbankan RI.
Percepat Penggunaan QRIS dan BI-Fast
Kabar teranyar, Bank Mandiri mengakselerasi transaksi pembayaran non tunai melalui penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-Fast.
Fitur transaksi yang kini paling dinikmati masyarakat mampu mendorong transaksi non tunai sekaligus mendukung peningkatan inklusi keuangan di Tanah Air.
Melalui transformasi digital yang selaras dengan semangat HUT ke-25 Bank Mandiri yang mengusung tema “Menuju Masa Depan”, perseroan berharap dapat terus memberikan solusi transaksi terbaik kepada nasabah.
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, dengan adanya solusi digital QRIS dan BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri, ini secara langsung telah memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi nasabah.
“Kedua fitur ini sudah menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi baik pembayaran maupun transfer antar Bank. Oleh karena itu, Bank Mandiri memastikan untuk terus menjaga pertumbuhan dan keandalan layanan agar dapat menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah,” jelas Tim sapaan akrab Timothy dalam keterangannya, Rabu (4/10/2023).
Hasilnya, sampai dengan akhir Agustus 2023 total nominal transaksi BI-Fast di Bank Mandiri telah hampir mencapai Rp 1.500 triliun. Nilai tersebut tumbuh 167% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).
Sementara itu, jumlah transaksi BI-FAST di Bank Mandiri sampai dengan akhir Agustus 2023 telah menembus 500 juta transaksi, dengan pertumbuhan mencapai 190% YoY.
Tidak kalah, laju transaksi QRIS Bank Mandiri pun terus tumbuh signifikan selaras dengan tren belanja masyarakat yang telah bergeser ke transaksi non tunai.
Tercatat per Agustus 2023, nominal transaksi QRIS telah tumbuh 515% secara YoY dengan pertumbuhan jumlah transaksi mencapai 6 kali lipat dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, bank bersandi bursa BMRI ini mengatakan, selain meningkatkan transaksi QRIS dan BI-Fast, Bank Mandiri juga secara aktif melakukan berbagai upaya untuk mendorong inklusi keuangan digital di Indonesia.
Salah satunya melalui penyediaan produk dan layanan digital yang beragam dan mudah diakses, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui pemanfaatan transaksi non tunai, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas ekosistem digital.
“Kami berharap, inisiatif-inisiatif yang dilakukan Bank Mandiri dapat disambut baik oleh masyarakat dan berdampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia,” pungkas Tim. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.